Saat Hantu-hantu Gentayangan

M Clara Wresti

Dalam budaya Barat, Oktober adalah bulan di mana para hantu berkeliaran. Warga lalu berpesta untuk berdamai dengan para makhluk halus agar tidak diganggu. Kini budaya itu mulai merambah ke masyarakat Indonesia. Tetapi tidak dirayakan dengan pesta trick or tread, tetapi dengan memunculkan setan-setan produk asli Indonesia.

Tzipi Tshabalala (45), warga negara Afrika Selatan, terlihat terengah-engah setelah berlari dari sebuah bangunan bertirai merah. Wajahnya terlihat pucat. Tzipi lalu terbatuk-batuk sampai terbungkuk-bungkuk, tetapi tidak lama kemudian, dia tertawa sekeras-kerasnya.

Setelah mengatur napasnya, barulah Tzipi bisa bersuara dan berkata-kata. Rupanya dia ketakutan setengah mati karena masuk ke Wahana Rumah Hantu di La Piazza, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Dengan bahasa Inggris yang terbata-bata, dia bertutur, ”Di negara saya juga banyak setannya. Tetapi setan di Indonesia ternyata jauh lebih menyeramkan,” kata Tzipi yang masih belum pulih benar dari ketakutannya.

Begitu juga dengan Sisilia (38), warga Pulo Asem, Jakarta Timur. Setelah keluar dari Rumah Hantu, bibirnya memang menyiratkan tawa, tetapi di matanya tersirat ada sedikit ketakutan.

”Tadi kaki saya dipegang sama suster ngesot… haduuuh… sampai sekarang bekas pegangannya masih terasa,” kata Sisilia yang masuk ke rumah hantu itu bersama suaminya, Jani (40), dan anaknya, Emil (11).

Walau masuk bersama suami dan menyadari setan-setan yang ada itu adalah manusia, Sisilia mengaku tetap takut. ”Suasana dan triknya mencekam. Siapa yang mengira tahu-tahu dari bawah ada tangan terus memegang kaki kita. Saya, kan, jadi panik,” kata Sisilia.

Dhika (12), seorang remaja, terlihat biasa saja ketika keluar dari rumah hantu. Tetapi ketika temannya mengajak dengan sedikit memaksa untuk masuk lagi, Dhika menolak mati-matian hingga menangis. ”Enggak mau, seram banget,” kata dia sambil berlari menjauh.

Wahana Rumah Hantu yang digelar sejak 10 Oktober hingga 10 November 2010 ini memang tempat uji nyali. Berani tidak berhadapan langsung dengan karakter-karakter hantu berdasarkan budaya Indonesia yang menyeramkan. Ada pocong, suster ngesot, kuntilanak, buto ijo, dan sebagainya.

”Paling tidak, ada dua orang yang pingsan dalam sehari karena melihat hantu di dalam rumah tua itu,” ungkap koordinator acara, Andre, ketika ditemui di lokasi pertunjukan.

Menurut Andre, acara ini diinspirasi dari perayaan Halloween alias pesta hantu yang biasa diselenggarakan di negara seperti Amerika Serikat ataupun Irlandia. Oleh Bejo Production, penyelenggara acara ini, konsep Halloween digabungkan dengan nuansa horor khas Indonesia sehingga memiliki kedekatan emosional dengan masyarakat Indonesia.

Layaknya sebuah uji nyali, Wahana Rumah Hantu ini mengambil konsep sebuah rumah tua usang yang lama tidak berpenghuni. Suasana mencekam akan sangat terasa dengan adanya tata suara yang menimbulkan bunyi deruan angin, lengkingan, dan jerit-jeritan. Pengunjung seperti menjadi tokoh utama dalam film horor yang terjebak di dalam rumah tua itu.

Yang membuat panik, selain pengunjung harus mencari jalan keluar, di mana alurnya dibuat seperti labirin, pengunjung juga harus menghindari para hantu yang terus-menerus bermunculan, seperti ingin mengejar dan berusaha menangkap pengunjung. ”Jalan masuk sulit ditemukan karena suasananya remang-remang. Salah jalan, bisa menginjak kuburan yang ada di dalam rumah,” kata Dhika.

Museum hantu
Wahana yang sebagian besar pengunjungnya adalah anak muda ini sudah digelar sejak dua tahun terakhir.

Perbedaannya pada tahun ini, selain Wahana Rumah Hantu, juga dihadirkan Museum Hantu yang menghadirkan foto, jimat, benda-benda, dan karakter hantu yang ada di Indonesia. Bahkan, di museum itu juga dipamerkan jenglot, yang bentuknya seperti manusia mini dengan ukuran satu jari orang dewasa. Jenglot memiliki taring dan seluruh tubuhnya ditutupi rambut panjang.

Wahana Museum Hantu ini cocok bagi pengunjung yang merasa tidak kuat masuk ke dalam rumah hantu. Di sini pengunjung bisa mendapatkan pengetahuan tentang hantu-hantu lokal di Indonesia. Ada juga permainan jelangkung, simulasi kuntilanak melahirkan, dan sebagainya.

Untuk menikmati Wahana Rumah Hantu dan Museum Hantu ini, pengunjung dikenai tiket seharga Rp 20.000 per wahana yang berlaku untuk dua orang. Namun wanita hamil, orang dengan penyakit jantung, dan anak-anak dilarang masuk.

About riantiarno

Saya adalah mahasiswa Binus University yang mengambil major Computerized Accounting.. Selain mengikuti perkuliahan, saya pun menjalankan usaha di bidang percetakan skala kecil dan besar. Di sela kesibukan saya, ada kegiatan mengajar di kampus untuk membantu teman-teman mahasiswa lainnya khususnya para junior dalam memahami dan mendalami materi-materi perkuliahan yang sedang mereka jalani.
This entry was posted in Articles. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *